| 0 komentar ]

Minggu kemarin ada ibadah anak-anak dalam rangka hari raya Persembahan. Wah, sungguh berkeringat! Mengajar anak-anak dalam jumlah banyak selalu hal yang tidak mudah untuk saya. Memilih kata-kata yang tepat untuk menjelaskan konsep-konsep yang abstak, metode menarik yang membuat mereka bisa memfokuskan pikiran pada apa yang akan saya sampaikan meskipun hanya sebentar. Menghargai reaksi mereka, dan sebagainya. Ibadah anak adalah tantangan tersendiri untuk saya. Apalagi hari itu anak-anaknya dicampur antara Batita,Balita, Madya dan Pratama.

Tetapi saya coba dengan bercerita tentang “mempersembahakan yang terbaik” (sesuai tema yang diusung panitianya). Saya mengawali dengan cerita 2 boneka yang salah satunya sengaja memberikan pulpen yang jelek kepada temannya yang lupa membawa pulpen ke sekolah. Karena pulpennya habis tinta maka teman tersebut jadi tidak bisa menulis. Padahal yang diberikan mestinya yang layak pakai, dan bahkan mestinya yang terbaik.Saya membawa cerita ini untuk memberi penjelasan bahwa aktifitas memberi itu adalah bagian dari kehidupan termasuk dalam kegiatan keagamaan.

Mempersembahkan sama dengan memberi. Memberi kepada Gereja untuk kegiatan-kegiatan gereja. Kita memberi persembahan dalam berbagai macam bentuk baik abstrak maupun real. Persembahan atau aktifitas memberi ini dilakukan karena manusia bersyukur.Bersyukur/berterima kasih karena berkat Tuhan. Itu inti dari apa yang saya sampaikan. Saya mencoba menuliskan key word semacam MEMBERI-TERBAIK-BERSYUKUR-BERTERIMA KASIH. Saya meminta mereka mnegulangi untuk membaca key words tertulis tersebut menirukan saya dengan harapan mereka mengingat apa yang disampaikan dan setidaknya mengerti pokok-pokoknya.

0 komentar

Posting Komentar

Silahkan berkomentar